Assalamu'alaikum…
Mak, apa kabar semua? Setelah kemeriahan lebaran berlalu beserta perintilannya, semoga gak pada jetlag ya, Mak. Hahahaha.
Yang baru pulang mudik trus mulai ngantor lagi, semangat hadapi kenyataan. Seperti saya ini, yang masih menikmati masa liburan sekolah kurang lebih satu bulan lamanya karena pertengahan Juli baru mulai ke sekolah lagi. Duh, enak pisan, puas gegoleran di rumah bareng bocah-bocah. *Mendadak julid*
Baca juga: Jalan-Jalan ke Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta - ala Duo Mama
Selagi masa-masa santai gini, saya pun pengen update blog yang santai-santai ajalah, daripada blog jamuran dan berdebu, ya kan. Hahaha, dasar males aja emang ni mah. Alhamdulillah, habis sharing sama Mak Tetty saya dapet pencerahan dan mengawali Syawal ini kami collab lagi edisi #ParentTalk.
Tulisan Mak Tetty tentang pengalaman menyapih anaknya bisa di baca di sini ya:
Cerita pengalaman menyapih anak ini murni sharing aja sih, jadi kayanya gak ada tips-tipsnya. Hahaha. *Pliiis baca teruuus*
Soalnya, kondisi anak dan si ibu masing-masing pasti beda, jadi saya gak mau memukul rata harus dengan cara yang sama ketika menyapih anak. Apalagi sekarang udah zaman now, mungkin di antara pembaca sudah mulai pakai cara baru menyapih yaitu metode WWL (Weaning With Love) menyapih tanpa paksaan.
***
Mak-Emak pasti pernah ngalamin menyapih anak-anaknya kan? Pasti setiap emak punya cerita masing-masing ya. Ada yang katanya susah, ada juga yang gampang.
Saya termasuk yang mana? Alhamdulillah, terbilang GAMPANG alias mudah banget.
Oya, kenapa saya sebut sebagai “pengalaman pertama”? Padahal anak udah dua. Iya, judulnya gak salah. Menyapih anak kedua ini adalah pengalaman pertama buat saya. Pasalnya, anak pertama dulu, Anin, gak pake disapih. Anin menyapih sendiri dirinya sebab emaknya ini hamil adiknya. Hehehe *kibas daster
Flashback dikit ya, jadi dulu Anin sekitar usia 16 bulan apa 17 bulan gitu, beberapa malam kalau tidur suka tantrum, dikelonin ngamuk, di kasih susu juga ngamuk, dan saat itu juga puting PD saya luka karena pas nenen Anin udah mulai gigit-gigit. Sampai akhirnya saya sadar, nampaknya ASI mulai surut seiring tumbuhnya janin baru di dalem perut. Makanya, dia rewel walaupun saya kelonin sambil nenen.
*Cerita kehamilan (dadakan) anak kedua bakal saya tulis di post lain ya.
Sejak saat itulah, Anin berhenti menyusu dari PD dan malam berikutnya tidur tanpa drama. Alhamdulillah.
Aura bersama Anin |
Memilih Menyapih 2 Tahun atau WWL?
Seperti judulnya, saya tim sapih 2 tahun. Saya berpatokan dari usia dan sebagaimana yang Allah anjurkan dan sudah tertuang di dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 233:
Allah SWT berfirman:
وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَآ رَّ وَالِدَةٌ ۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْۤا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّاۤ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 233)
*Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَآ رَّ وَالِدَةٌ ۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْۤا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّاۤ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 233)
*Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Walaupun menyapih anak kedua ini, Aura, usianya pada saat saya menyapih belum genap 2 tahun, tapi saya benar-benar gak menyangka menyapih si adik ini gampang banget.
Aura, anaknya sungguh mandiri dan mengerti sekali instruksi emaknya |
Awalnya, memang baru rencana ingin disapih. Namun, siapa sangka, sepulang dari sekolah saat itu sudah petang, saya iseng olesin lipstik merah ke PD, lalu saya coba sodorin ke Aura.
Apa yang terjadi?
Anaknya langsung illfeel se illfeel-illfeelnyaaa. Coba sodorin masih gak mau, trus saya coba bersihin warna lipennya, dan ternyata tetep gak mau.
Segampang itu. Kirain bakal ada drama-drama dikit, eh taunya so easy.
Kok tega? Ya gak tega juga lah, tapi benar-benar di luar dugaan. Ya saya syukuri aja kemudahan ini. Alhamdulillah.
Menyapih WWL alias Weaning With Love alias menyapih anak dengan cinta, bukannya saya gak sejalan dengan hal itu, karena saya yakin memang konsep WWL itu sendiri bagus. Dan setiap ibu pasti punya cara tersendiri karena yang paling tahu kondisinya sendiri.
Jadi, gak perlu minder kalau emang Mak-Emak memilih menyapih pake cara jadul, seperti yang saya lakukan.
Jadi, gak perlu minder kalau emang Mak-Emak memilih menyapih pake cara jadul, seperti yang saya lakukan.
Pun memutuskan menyapih lebih cepat bukan tanpa alasan, saya sendiri sebagai emaknya merasa yakin bahwa Aura udah siap buat lepas dari nenen, salah satunya melihat dari keseharian anaknya yang doyan makan, ngemil, minum, dan cuma nenen pas tidur malam. Nah, pas tidur malam ini yang bikin saya jadi gak bisa ngapa-ngapain, bisa berjam-jam gak lepas loh, kalau dilepas ya rewel.
Rencana menyapih sebelum bulan Ramadhan pun Allah kasih kemudahan.
Rencana menyapih sebelum bulan Ramadhan pun Allah kasih kemudahan.
Perasaan Setelah Menyapih
Saya yakin, setiap ibu yang telah menyapih anaknya kemudian akan timbul perasaan mellow alias sedih-sedih gimana gitu. Semua ibu mengakui bahwa momen menyusui adalah momen paling menyenangkan karena saat bayi menyusu dari PD, hormon cinta alias hormon oksitosin akan di release oleh tubuh makanya tubuh jadi rileks, nyaman, bahkan sampe ibunya ikutan ngantuk. Momen ini juga menguatkan bonding (ikatan) antara ibu dan anak, dan menjadi masa-masa paling mesra bersama anak.
Namun, saya yakin dan percaya bahwa terdapat kebaikan mengapa Allah SWT Memerintahkan untuk menyapih anak ketika usianya telah menginjak 2 tahun.
Beberapa hari kemudian memang perasaan saya sempet galau-galau gimana gitu, yah kok gampang banget. LOL. Tapi, lagi-lagi saya berusaha membulatkan hati dan tegar bahwa yang saya lakukan ini untuk kebaikan sang anak.
Keseharian Aura yang gak bisa diam :D |
Kayanya segitu aja curhatnya, hahaha, udah lumayan panjang ini tulisan. Bener-bener cuma sharing pengalaman.
Namun, Mak Emak yang berniat menyapih anak tetep ya jangan lupa diskusikan hal ini dengan suami, bisa juga dengan nenek. Sebab, gimanapun kita tetep perlu support dari orang terdekat karena masa-masa menyapih meskipun dibilang gampang tetep aja bakalan ada sepintas drama karena anak harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Biasanya, ada juga yang pake trik si ibu dijauhkan sementara dari anak, yang mau gak mau peran bapak pada saat itu diperlukan.
Baiklah, semoga Mak Emak yang mau menyapih dan atau sedang menyapih anak-anaknya, semoga dimudahkan dan lancar ya, Maaak!
Aura genap 2 tahun awal Agustus nanti |
Kalau Emak, gimana pengalaman menyapih anaknya? Penuh drama apa lancar jaya nih? Sharing yuk di kolom komentar :)
Salam lincah,
Amelia Fafu
Aura mah ngoboy, jagoan disapih juga kayaknya. Kalau al mah mellow, tatapan matanya aja bikin hati teriris-iris.
BalasHapusIya nih, Aura mah lupa selupa lupanya, udah ga pernah minta lagi.. hahah
HapusKalau saya masih beberapa bulan lagi menuju disapih, kayaknya ide lipstick ini boleh juga soalnya banyak temen cerita pakai cara yang sama mba. Semoga saya nanti less drama juga deh, deg-degan hahaa.
BalasHapusIde dadakan ini Mba pake lipen. Buat Mba Semoga mudah dan gak ada drama ya Mba. Rungsing juga kalau repot banget, kitanya jadi malah gak tega.. goyah deh
HapusAku pelan-pelan nyapihnya jauh hari. Dikurangi frekuensinya gitu. Terus pas banget waktunya lepas sendiri ngga perlu paksaan gitu. Berasa lega ngga sampai bikin ga tega gitu. Tapi ya tetep sih ada perasaan kehilangan yak.
BalasHapusIya mba, ini pun di sounding dr umur 1,5thn, pas dibilangin anaknya bilang iya, tp pas gak dikasi dia ngambek. Hihi.. biarpun mudah gini, tetep kerasa ada yg hilang huhu
HapusMasya Allah, saya sendiri memang belum diberi keturunan.. Sepertinya seru dan menyenangkn melihat anak tumbuh kembang..
BalasHapuskakve-santi(dot)blogspot.com
Masya Allah.. Semoga Allah mudahkan memperoleh keturunan ya, keep ikhtiar dan doa :)
HapusAlhamdulillah 2 anak saya juga ga susah nyapih. Hanya saja yg kedua nih rada drama dikit. Dramanya ngajakin begadang.. duh.. Untuk yang kedua ini saya nyapihnya pas saya berangkat umroh. Jadi pelampiasan ga nyusu dia dengan main. Otomatis deh diajak begadang sampai skrg. ^_^
BalasHapusWah lumayan jadi kaya automatic ya Mba, pas kita gak di rumah jadi gampang juga. Aura juga nih biasa dulu tidur jam 8 sekarang bisa jam 9 ke atas.
HapusYaah pakai adegan pakaiin lipstik di payudara teryata efektif ya. Bener, tega nggak tega ya harus tega tapi ya harus dengan cintaaa
BalasHapusAniiiinnnn tooss dong sama Boo, sama2 nyapih sendiri karena maknya hamil.. hihihi.. :D Aku jug pengalaman nyapih baru di anak kedua.. Alhamdulillah gak gitu susah, adalah dramanya tapi gak lama.. hehe.. Mau pake cara jadul apa WWL tetep aja rasa sayang ke anak mah tetep sama yaa.. :)
BalasHapusEmaknya pasti merasa kehilangan juga saat menyapih ya. Berat sekali rasanya walaupun jadi bebas jg sih hehe
BalasHapusAku anak 4 tapi punya pengalaman nyapih baru dua. Karena yamg pertama menolak sendiri setelah 5 bulan ASI, ke tiga meninggal usia 5 bulan. Alhamdullikah nyapih dua ga drama, biasa aja. Karena usia 3th baru kusapih, dua tahun kontinyu ASI, satu tahun sounding ngenalin klo dia sudah gede, ASI ibu sudah mulai kosong. Pas konsul di acara IDAI ternyata memang bsgus sapih tahap anak sampai 3 tahun
BalasHapus