Sewaktu sekolah dulu siapa yang ikutan ekskul atau organisasi?
Yes, saya juga ikut loh. Sewaktu SMP saya gabung di OSIS malahan jadi ketua OSIS. Hahaha, aduh mah anak piyik di-amanahin jadi ketua. Berat sih, tapi alhamdulillah sukses. Selain ikut OSIS, saya juga ikut ekskul qosidah. Mayanlah, bisa maen alat musik tabok. Pernah pegang posisi bass 2 dan kepak 1. Kalau kamu pernah main qosidah pastilah ngerti nama-nama alatnya.
Kalau temen-temen, ikut ekskul apa? Dan, apa alasan kamu mau ikut ekskul? Mangga, dijawab di hati masing-masing atau di kolom komentar ya, boleh banget.
Kalau saya, entah kenapa nih ya, mungkin karena pengaruh atmosfir di keluarga.
Jadi, semua kakak saya itu adalah anak-anak organisasi ketika zaman sekolah sampai di lingkungan tempat kami tinggal. Hampir setiap saat saya melihat aktivitas mereka yang terbilang jarang di rumah, karena banyak agenda kegiatan organisasi. Bahkan sering mengadakan rapat di rumah kami.
So, saya kenal tuh sama temen-temen kakak, mulai dari yang perempuan sampai yang laki-laki, dari yang jomblo, punya pasangan, sampai kemudian berakhir di panggung pernikahan. Uhuy banget kan, kegiatan sambil cari jodoh.
Karena itulah, secara gak langsung saya jadi terkontaminasi virus organisasi. Emang gak dipungkiri, ikut organisasi itu bagi saya sebuah kebutuhan, setelah saya tahu manfaatnya.
Karena itulah, secara gak langsung saya jadi terkontaminasi virus organisasi. Emang gak dipungkiri, ikut organisasi itu bagi saya sebuah kebutuhan, setelah saya tahu manfaatnya.
***
Masa sekolah adalah salah satu pintu gerbang pertama seorang anak mengenal organisasi. Dimulai sejak sekolah dasar atau madrasah bahkan sampai berkeluarga sekalipun. Beruntungnya, ketika sekolah dasar saya ikut aktif dalam kegiatan kepramukaan dan Dokter Kecil, saat itu pun berkesempatan mewakili sekolah menjadi anggota Dokter Kecil di Tingkat Kota Depok. Sertifikatnya juga masih tersimpan rapi.
Nostalgia sedikit ya, jangan bosen bacanya :D
Nostalgia sedikit ya, jangan bosen bacanya :D
Masa SMP, saya sekolah di madrasah tsanawiyah, seperti yang sebelumnya saya jelaskan, pernah menjadi ketua OSIS dan menjadi angggota tim qosidah sekolah dan tentu saja tetap aktif kegiatan kepramukaan.
Masa SMA, konsentrasi saya selain tentunya belajar, saya ikut aktif masih dalam kegiatan kepramukaan dan rohis sekolah. Sampai kuliah, gak mau dong diem aja cuma jadi mahasiswa "kupu-kupu" alias kuliah pulang-kuliah pulang. Saya ikut UKM Pramuka dan organisasi ekstra kampus. Kesimpulannya, banyak orang yang lebih mengenal saya sebagai ANAK PRAMUKA.
HAHAHA
PUAS IKUT ORGANISASI?
Bisa dibilang, puas banget ikut organisasi saat masa-masa belajar saat itu.
SEKARANG?
Saya masih ikut organisasi. Dan, sejauh ini gak mengganggu kegiatan utama sebagai ibu dan istri. Kuncinya, saya harus atur waktu sedemikian rupa supaya tetap bisa turut tanggung jawab menjalankan amanah, baik di rumah mengurus suami dan anak-anak maupun di luar.
Berkecimpung dalam dunia organisasi banyak sekali manfaatnya, maka dari itulah meskipun saya sudah berkeluarga, masih jadi "anak organisasi".
Beruntung, saya mendapatkan pasangan hidup alias suami yang juga sesama anak organisasi. Tapi, suami bukan rekan se-organisasi dengan saya. Kami beda genre dan angkatan lahir, jadi bukan organisasi yang mempertemukan kami. Eits, jangan aneh, gak sedikit orang yang kemudian menemukan jodoh mereka saat aktif di suatu organisasi looh.
Eits, jangan-jangan kamu nih yang lagi baca? Hehehe
Memiliki pasangan hidup yang juga anak organisasi itu ada enaknya. Kenapa? Tanpa harus dijelaskan ini itu, kami sudah sama-sama tahu dan mengerti bagaimana dinamika dalam berorganisasi, jadi saya pribadi gak akan terlalu mendikte ketika Bapak Suami memang ada urusan atau kegiatan yang berkaitan dengan organisasi yang ia ikuti. Begitu pun sebaliknya. Tidak jarang, kami malah saling sharing dan cerita tentang peristiwa unik atau menyebalkan.
Pun, seandainya berbeda pashion, asalkan suami istri saling mengerti apapun insya Allah berjalan tanpa kendala yang berarti. Ya kan?
Bicara tentang organisasi tetep aja punya dua sisi, ada plus dan minusnya. Tapi, kalau menurut saya pribadi banyakan plus dibanding minusnya. Kalau minusnya menurut saya bisa datang dari faktor internal (diri sendiri) sih, sehingga orang lain bisa memandang buruk suatu organisasi. Ya katakan lalai dari amanah, malas, meremehkan pekerjaan/deadline, dll.
Nah, berdasarkan pengalaman kira-kira ada 7 hal yang bisa saya ambil manfaat dari aktif organisasi. Yuk, simak satu per satu.
Yups, membuat skala prioritas untuk setiap item yang harus dikerjakan akan memudahkan kita memetakan mana kegiatan yang harus didahulukan. Yang bagus itu, seoptimal mungkin jangan sampe ada yang jadi korban. Tapi, balik lagi sesuai kesanggupan dan jangan dipaksakan.
Semakin banyak kegiatan yang diambil, maka akan semakin menuntut seseorang mengatur waktu dengan lebih rapi. Jika tidak, malah lalai dan itu justru malah merusak banyak hal, misal kepercayaan orang lain kah, jadwal yang jadi berantakan, dsb.
KUNCINYA: DISIPLIN.
Ketika organisasi dalam masalah, semua orang yang terlibat di dalamnya akan saling bekerjasama memikirkan solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Salah satu hal paling menyenangkan di dalam organisasi itu, kita akan terbiasa ngoceh di depan banyak orang, banyak orang di sini dalam lingkup teman-temab seorganisasi, lebih lanjut ketika kamu menjadi koordinator sebuah acara misalnya, kamu akan berhadapan dengan banyak orang.
Selain timbul keberanian, maka nantinya kita jadi tahu gaya bahasa seperti apa ketika bicara di hadapan kelompok orang dengan berbagai profesi. Seperti bicara di hadapan teman seorganisasi tentu beda gayanya kalau berhadapan dengan kalangan profesional, misalnya para CEO perusahaan.
Udah jelas, ikut organisasi kamu akan mendapat jabatan tertentu. Baik jadi pemimpinnya atau cuma sekedar anggota. Anggota pun gak bisa dibilang remeh, tetep punya kewajiban.
Jabatan itu yang menuntut seseorang bakal melakoni setiap tugasnya sesuai tupoksi (tugas, pokok, fungsi) organisasinya, dengan sebaik-baiknya kalau kamu gak mau di cap inkonsisten atau melalaikan kepercayaan.
Yups, semua karena terbiasa. Awalnya masih malu-malu, geged, keluar keringat dingin, lidah kaku pas ngomong, tapi seiring berjalan waktu keberanian pasti timbul. Namun, tetap di kondisi tertentu, pake ilmu "paksakan". Trust me!
Nah ini salah satu asyiknya berorganisasi, memiliki banyak teman dari berbagai kalangan baik usia, hobi, daerah, dan sebagainya. Nilai plusnya insya Allah faedah silaturahminya bisa kita dapatkan. Tentu aja dengan merawat hubungan agar tetap baik. Berbeda pendapat boleh, tapi kalau sudah "diluar" lingkup organisasi, maka sebaiknya lepas dan lupakan perbedaan.
Baper-baper mah wajarlah, asal jangan sampai adu jotos.
Selain itu, bertemu dan bertemankan orang-orang dengan beragam karakter itu bisa membuat kita lebih peka, luwes, dan bisa bersikap di hadapan beragam orang.
Nah, salah satu manfaat yang saya rasakan sendiri adalah ketika kuliah, ikut UKM di kampus, ketika butuh referensi tertentu saya bisa pinjem dan menghubungi temen kampus di lintas jurusan. Memudahkan banget!
Memiliki pasangan hidup yang juga anak organisasi itu ada enaknya. Kenapa? Tanpa harus dijelaskan ini itu, kami sudah sama-sama tahu dan mengerti bagaimana dinamika dalam berorganisasi, jadi saya pribadi gak akan terlalu mendikte ketika Bapak Suami memang ada urusan atau kegiatan yang berkaitan dengan organisasi yang ia ikuti. Begitu pun sebaliknya. Tidak jarang, kami malah saling sharing dan cerita tentang peristiwa unik atau menyebalkan.
Pun, seandainya berbeda pashion, asalkan suami istri saling mengerti apapun insya Allah berjalan tanpa kendala yang berarti. Ya kan?
Manfaat Organisasi
Bicara tentang organisasi tetep aja punya dua sisi, ada plus dan minusnya. Tapi, kalau menurut saya pribadi banyakan plus dibanding minusnya. Kalau minusnya menurut saya bisa datang dari faktor internal (diri sendiri) sih, sehingga orang lain bisa memandang buruk suatu organisasi. Ya katakan lalai dari amanah, malas, meremehkan pekerjaan/deadline, dll.
Nah, berdasarkan pengalaman kira-kira ada 7 hal yang bisa saya ambil manfaat dari aktif organisasi. Yuk, simak satu per satu.
1.Wadah Pengembangan Diri
Organisasi ibarat tempat latihan, awalnya setiap orang gak jarang akan bingung dengan peran apa yang harus dimainkan. Namun, seiring berjalannya waktu ketika kita sudah tahu tugas apa yang harus dijalankan, maka setiap saat tanggung jawab itu seperti sebuah tantangan yang harus diselesaikan. Tanpa penyelesaian, sama aja kita menjerumuskan diri dalam kesusahan. Dari setiap tanggung jawab itulah kita akan banyak belajar.2.Manajemen Waktu
Organisasi adalah salah satu tempat paling sibuk. Selain harus menyelesaikan tanggung jawab dalam organisasi, sebagai personal kita tentu saja memiliki kegiatan rutin lain yang juga harus dijalankan. Misal, kalau masih sekolah, harus belajar, les privat, atau kegiatan lainnya. Di sinilah, seseorang dituntut pandai memenej waktu, menempatkan mana yang harus didahulukan sesuai skala prioritas.Yups, membuat skala prioritas untuk setiap item yang harus dikerjakan akan memudahkan kita memetakan mana kegiatan yang harus didahulukan. Yang bagus itu, seoptimal mungkin jangan sampe ada yang jadi korban. Tapi, balik lagi sesuai kesanggupan dan jangan dipaksakan.
Semakin banyak kegiatan yang diambil, maka akan semakin menuntut seseorang mengatur waktu dengan lebih rapi. Jika tidak, malah lalai dan itu justru malah merusak banyak hal, misal kepercayaan orang lain kah, jadwal yang jadi berantakan, dsb.
KUNCINYA: DISIPLIN.
3.Problem Solving
Hidup emang pasti ada masalah. Gak luput organisasi. Mulai dari masalah internal sampe eksternal. Internal, mislanya ada anggota yang bermasalah, atau lepas tanggung jawab, dll. Eksternal, bisa jadi lagi bersinggungan dengan organisasi lain, ya mungkin aja loh. Organisasi bisa juga mendapat tekanan dari pihak luar. Hal itu selalu ada.Ketika organisasi dalam masalah, semua orang yang terlibat di dalamnya akan saling bekerjasama memikirkan solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
4.Retorika/Ilmu Berbicara di depan Banyak Orang
Salah satu hal paling menyenangkan di dalam organisasi itu, kita akan terbiasa ngoceh di depan banyak orang, banyak orang di sini dalam lingkup teman-temab seorganisasi, lebih lanjut ketika kamu menjadi koordinator sebuah acara misalnya, kamu akan berhadapan dengan banyak orang.
Selain timbul keberanian, maka nantinya kita jadi tahu gaya bahasa seperti apa ketika bicara di hadapan kelompok orang dengan berbagai profesi. Seperti bicara di hadapan teman seorganisasi tentu beda gayanya kalau berhadapan dengan kalangan profesional, misalnya para CEO perusahaan.
5.Belajar Tanggung Jawab, Komitmen, dan Sifat Amanah
Udah jelas, ikut organisasi kamu akan mendapat jabatan tertentu. Baik jadi pemimpinnya atau cuma sekedar anggota. Anggota pun gak bisa dibilang remeh, tetep punya kewajiban.
Jabatan itu yang menuntut seseorang bakal melakoni setiap tugasnya sesuai tupoksi (tugas, pokok, fungsi) organisasinya, dengan sebaik-baiknya kalau kamu gak mau di cap inkonsisten atau melalaikan kepercayaan.
6.Memiliki Sifat Pemberani
Yups, semua karena terbiasa. Awalnya masih malu-malu, geged, keluar keringat dingin, lidah kaku pas ngomong, tapi seiring berjalan waktu keberanian pasti timbul. Namun, tetap di kondisi tertentu, pake ilmu "paksakan". Trust me!
7.Punya Banyak Teman
Nah ini salah satu asyiknya berorganisasi, memiliki banyak teman dari berbagai kalangan baik usia, hobi, daerah, dan sebagainya. Nilai plusnya insya Allah faedah silaturahminya bisa kita dapatkan. Tentu aja dengan merawat hubungan agar tetap baik. Berbeda pendapat boleh, tapi kalau sudah "diluar" lingkup organisasi, maka sebaiknya lepas dan lupakan perbedaan.
Baper-baper mah wajarlah, asal jangan sampai adu jotos.
Selain itu, bertemu dan bertemankan orang-orang dengan beragam karakter itu bisa membuat kita lebih peka, luwes, dan bisa bersikap di hadapan beragam orang.
Nah, salah satu manfaat yang saya rasakan sendiri adalah ketika kuliah, ikut UKM di kampus, ketika butuh referensi tertentu saya bisa pinjem dan menghubungi temen kampus di lintas jurusan. Memudahkan banget!
***
Saya yakin, masih banyak manfaat lain dari organisasi. Bahkan, bisa jadi manfaat yang didapatkan bisa berbeda-beda di setiap orang. Kalau kamu mau nambahin, mangga silahkan di komentar, gaess ;)
Ketujuh manfaat yang saya share tersebut, semuanya terasa sekali ketika memasuki kehidupan setelah lulus dari bangku sekolah dan berumah tangga tentunya. Ibarat kecakapan hidup manfaatnya ini menjadi “life skill” yang mana bukan hal instan untuk memperolehnya, butuh waktu dan proses yang gak sebentar.
Cukuplah hanya mie yang instan. LOL
Teman semasa ekskul Pramuka SMA |
Manfaat dan pengalaman apa yang temen-temen rasakan selama berorganisasi? Boleh banget sharing di kolom komentar :)
Salam lincah,
Amelia Fafu
Amelia Fafu
Ketika sudah dewasa, terasa sekali dampak dari pengalaman berorganisasi. Salah satunya dalam urusan membangun relasi. Relasi menjadi penting sekali ketika kita dewasa. Bahkan yang membantu proses berubah untuk menjadi mandiri karena relasi yang ada di sekeliling kita.
BalasHapussaya amat menyayangkan masa muda saya yang tidak sempat maksimal dalam berorganisasi..
BalasHapussekarang kelihata sekali, mana kawan2 dulu yang sangat aktif dan mana yang melempem , dari rekam jejak mereka berorganisasi dulu semasa sekolah dan kulia.. :)
saya sendiri mengalami sendiri manfaat beroganisasi, dari sd dah aktif bet
BalasHapusPas kuliah dulu aku ikutan Pancasila English Meeting di Univ. Pancasila. Aku kan seneng Bahasa Inggris. Berorganisasi banyak banget manfaatnya. Selain pastinya mengembangakn minat dan bakat, aku juga bisa punya banyak teman. Belajar Membuat proposal dll. Seruuu deh 😍
BalasHapusSMP aku ikut pramuka. Sampai jadi ketua grup Pramuka. Pas kuliah ikut organisasi kegiatan alam bebas. Alhmdulillah sesuai hobi bisa menapaki kaki di beberapa gunung.
BalasHapusManfaat berorganisasi yang aku rasakan yaitu mindset kita berubah. Bener semua yang Amel sebutin. Apalagi poin 2 dan 3, bikin aku jadi harus cekatan dalam mencari solusi.
Halo mbaa. Aku sih mendapat banyak manfaat dari berorganisasi. Salah satunya ya makin percaya diri dan networking yang bagus. Nah networking ini yang selama ini berguna hingga mencari pekerjaan hingga sekarang. Hehhehe
BalasHapusWaktu sekolah sempat ikut OSIS dan kelompok ilmiah remaja. Sekarang enggak ikut organisasi secara resmi, cuma memang manfaat punya pengalaman organisasi terasa sekali.
BalasHapusJyaaahh dia masih simpen aja foto SMA hahaha.
BalasHapusEmang manfaat organisasi banyak banget, tapi aku dulu pemilih sih, cenderung nyaman sama organisasi yang membernya tu sifatnya mirip2 aku semua haha. Yg sukanya di balik meja gk terlalu banci tampil haha, tau deh tujuannya tercapai apa gak, tapi yg jelas emang organisasi bikin makin banyak pengalaman di luar bangku sekolah/ kuliahan :D
Walaah organisasinya Pramuka euy. Aku dulu Palang Merah karena ada kakak kelas yg ganteng aja sih wkwk
BalasHapusWah tahnks mba. Ini nih yang lagi aku dorong ke anak-anakku untuk mau berorganisasi, buat nambah nilai akademik plus berguna buat perkembangan sosialnya di masa depan saat sudah menjadi bagian masyarakat secara penuh..
BalasHapusBanyak banget manfaat dari berorganisasi. Awalnya malah aku gak dapat izin sama sekali dari Orangtua untuk berorganisasi, jadinya baru benar2 masuk organisasi saat Kuliah, beberapa oraganisasi sekaligus. Dan Alhamdulillah dampaknya sangat banyak untuk kepribadian dan orang sekitar. Sampai saat ini :)
BalasHapusMasuk organisasi juga membuat kita kelak sigap dan tanggap dalam menghandle sesuatu. Makanya aku suka banget anak-anak aktif organisasi di sekolahnya
BalasHapusAku ikut organisasi pas SMA, pas SMP ditelponin suruh rapat osis malah tidoorrr wkwkwwk. Emang jd kebiasaan pas kuliah, ga bisa kalau cuma kuliah doang. Sekarang paling ikutan komunitas atau organisasi ala ala aja, belum ikutan organisasi yg bikin rempong ky dulu lagi.
BalasHapusBener banget nih, harus sering-sering ikut organisasi positif.
BalasHapusGuna memperbanyak sosialitas dan menambah keberanian untuk berbicara didepan orang banyak.
Keren..