Bicara tentang gizi, ibu zaman
now pasti langsung antusias termasuk saya sendiri. Pasalnya, makin ke sini
kalau kita sembarangan konsumsi makanan doang tanpa memikirkan gizinya, ibarat
makan angin cuma dapet kenyangnya tapi gizinya nihil. Belum lagi dengan godaan
jajanan di sana-sini, mulai dari junk food sampai jajanan anak-anak yang
variasi dan warna-warninya menggoda untuk di beli, apalagi lingkungan rumah
tinggal yang terletak di kampung dan pinggir jalan itu setiap saat jajanan
lewat.
Baca juga: 5 Makanan Yang Gak bisa Ditolak
Padahal kita tahu dengan memakan
makanan instan dan gak jelas kandungan kecukupan gizinya, cuma bisa menuhi
perut semata. Sedangkan, tubuh kita butuh berbagai nutrisi baik nutrisi makro
maupun mikro mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan nutrisi
lainnya yang tubuh butuhkan.
Kalau dulu kita sering denger
dengan istilah “4 Sehat 5 Sempurna” sekarang istilah itu sudah tergantikan
dengan sebutan “Menu Gizi Seimbang”. CMIIW. Seseorang diharapkan mampu
mengkonsumsi asupan makanan yang mengandung nutrisi bukan hanya karbo aja atau
vitamin aja dengan menanggalkan protein.
Maksudnya? Iya, ternyata ada
orang yang kalau makan itu tanpa asupan protein sama sekali loh, terutama
protein hewani. Beberapa orang yang saya kenal betul-betul anti sama ikan
maupun daging-dagingan. WOW
Apalah aku yang gak bisa makan
tanpa adanya protein hewani walaupun cuma sekedar ikan asin. Karena makan nasi gak
ada ikan-ikanan (lauk) itu betul-betul terasa hambar. Bersyukur juga anak-anak saya suka dengan berbagai jenis pangan hewani, termasuk yang simpel dan praktis seperti nugget.
Truuus, gimana dengan kamu?
Pentingnya Konsumsi Protein Hewani
Pasti udah tahu dong yang namanya
protein itu terdiri dari 2 jenis ya, ada yang berasal dari tumbuhan yang
disebut dengan protein nabati dan berasal dari hewan yang kita kenal dengan
protein hewani. Protein nabati contohnya makanan yang populer banget seantero
Indonesia alias si tempe dan tahu, dan contoh protein hewani yang juga banyak
dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat, yaitu ayam, ikan, daging, telur
dan susu.
Protein ini penting sekali loh
buat tubuh kita, karena termasuk nutrisi makro artinya nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam jumlah yang besar. Protein ini penting buat tubuh karena
fungsinya dalam berbagai proses metabolsime, sehingga ketika tubuh kekurangan
protein maka yang paling fatal terjadi adalah kegagalan tumbuh terutama jika
asupan protein gak terpenuhi secara maksimal saat usia anak-anak.
Berikut manfaat/fungsi protein,
yaitu:
- Pembentuk sel, termasuk otot, otak dan butir darah merah (tumbuh kembang).
- Pemeliharaan sel dan jaringan tubuh.
- Pembentuk antibodi (pertahanan tubuh).
- Pembentuk hormon dan menjaga keseimbangan hormon.
- Pembentuk enzim yang penting dalam berbagai reaksi biologis dalam tubuh.
Tapi, tentu aja sebagai ibu yang
bertugas belanja kebutuhan dapur buat keluarga, ibu juga harus cermat dalam
memilih pangan protein yang baik, jangan sembarang atau asal comot. Sebab,
selain harus pinter memilih jenis pangan hewani yang kondisinya layak, pangan
hewani ini juga gampang sekali rusak dan berisiko gak aman dan kehilangan zat
gizi jika gak ditangani dengan baik.
Nah, Berikut ini ada tips dari
Prof. Hardinsyah, MS., PhD., dalam memilih pangan protein yang baik, yaitu:
- Daging sapi. Tampak segar, warna merah, tidak kebiruan, lunak, dan berserat halus, aroma natural sesuai jenis dagingnya (tidak berubah bau).
- Daging ayam. Tampak segar, warna cerah putih kemerahan, lembut kenyal, tidak banyak mengandung air, aroma natural daging ayam (tidak berubah bau).
- Ikan. Tampak segar, kenyal dan bila ditekan dengan ujung jari tidak membentuk cekungan, insang merah segar, aroma natural sesuai jenis ikan (tidak berubah bau).
- Pangan hewani kemasan komersial. Kemasan baik dan utuh, disimpan pada suhu sesuai petunjuk/informasi pada tabel, ada nomor MD atau ML atau PIRT dari lembaga berwenang, (bisa juga ada jaminan Halal dari MUI), tidak kadaluarsa.
So Good Luncurkan Logo dan Kemasan Baru Yang Lebih Baik dan Segar
Beruntungnya saya, tanggal 27
Februari 2018 lalu mendapatkan undangan peluncuran logo dan kemasan baru So
Good yang berlokasi di bilangan Jakarta Selatan, tepatnya di The Hook
Restaurant, Jl. Cikatomas, bersama teman-teman blogger dari Komunitas Blogger
Perempuan Network (BPN).
Pada kesempatan tersebut, So Good
menghadirkan 4 orang pembicara yaitu Bapak Soegiono selaku Head of Marketing
& New Business Development PT So Good food, Bapak Andi Prasetyo selaku Head
of Japfa Foundation, Maria Harfanti selaku Duta Gizi Japfa Foundation, dan
Prof. Hardinsyah, MS. PhD., yang merupakan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia.
Keempat Pembicara yang sudha hadir memberikan paparan (Dok. Pribadi) |
Namun, sebelum acara dimulai
peserta yang hadir baik dari blogger, media, maupun komunitas diberikan
kesempatan coffee break lebih dulu dengan berbagai varian menu dari So Good,
mulai dari nugget, somay, dan sosis, makannya sambil di cocol saus/sambal, lalu
sruput air teh hangat, makin nikmat rasanya. Makan beberapa potong pun lumayan
bikin perut kenyang dan bisa tahan sampai jam makan siang.
Menu coffee break dengan produk dari So Good (Dok. Pribadi) |
“Perubahan logo dan kemasan So
Good ini merupakan persembahan dari So Good kepada pelanggan setia yaitu
keluarga Indonesia. Perjalanan kami selama berdiri dari tahun 1999 dengan
dukungan pihak-pihak yang mempunya visi yang sama yaitu senantiasa ingin
memberikan yang terbaik khususnya dalam memberikan solusi protein berkualitas
untuk membangun dan memenuhi gizi bangsa”. Ungkap Pak Soegiono.
Bapak Soegiono selaku Head of Marketing & New Business Development PT So Good Food (Dok. BPN) |
Japfa Foundation, sebuah yayasan
yang bersinggungan dengan program-program edukasi dan sosialisasi hidup sehat
merupakan mitra yang memiliki kesamaan visi dengan So Good. Pak Andi Prasetyo
selaku Head of Japfa Foundation mengatakan bahwa Japfa juga mengangkat
pentingnya nutrisi bangsa dengan menjalankan program-program peningkatan gizi
dan kesehatan dasar dan salah satu bentuk kegiatannya adalah memberikan
penyuluhan tentang gizi, bekerjasama dan mengedukasi para lulusan SMK
peternakan untuk mau fokus pada kebutuhan pangan hewani, dan program lainnya.
Bapak Andi Prasetyo (kanan) selaku Head of Japfa Foundation. |
Pak Andi pun tidak datang
sendiri, Japfa Foundation memiliki Duta Gizi yaitu Maria Harfanti yang juga
hadir sebagai pembicara. Menjadi Duta Gizi sejak tahun 2016, Maria mengemban
tugas yaitu mensosialisasikan gaya hidup sehat terutama perihal gizi seimbang
dan disampaikan kepada masyarakat luas di Indonesia khususnya generasi muda
untuk menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi gizi seimbang setiap hari.
Maria Harfanti, Duta Gizi Yayasan Japfa. |
Maria juga berbagi pengalamannya
ketika berkunjung ke Pabrik So Good di daerah Cikupa, Tangerang, Banten. Maria
menyaksikan langsung bagaimana salah satu produk So Good dibuat yaitu chicken
nugget. Dari perjalanannya tersebut, Maria pun mantap untuk terus mengonsumsi
produk So Good karena proses pengolahan yang higienis dan modern, pengawasan
mutu yang ketat juga bahan pilihan yaitu daging ayam dengan kualitas terbaik
tanpa suntik hormon, bebas formalin, dan bahan pengawet.
Topik penting yang juga dibahas
pada acara kemarin yaitu mengenai pentingnya mengonsumsi protein hewani yang
disampaikan oleh Prof. Hardinsyah MS., PhD. yang saat inimenjabat sebagai Ketua
Umum PERGIZI Pangan Indonesia.
“Kita bisa melihat seseorang yang
menkonsumsi gizi seimbang dari input dan outputnya. Input misalnya seseorang
terbiasa memakan makanan yang mengandung gizi seimbang seperti karbohidrat,
protein, vitamin, mineral, dll. Outputnya bisa kita lihat dari kondisi badan,
baik kesehatan fisik atau seseorang tersebut memiliki tingkat kefokusan yang
baik dalam menyimak suatu hal yang ada dihadapannya”. Ungkap Prof. Hardin
dengan semangat.
Sampai-sampai Prof. Hardin
menguji fokus peserta dengan tiba-tiba mengucapkan keywoard “Apa Kabar”, sontak
beberapa peserta langsung menyambut sambil tertawa bersama-sama. Kageeet bro,
ceritanya. Hahahaha. Bisa aja Profesor!
Prof. Hardinsyah sedang memaparkan tentang pentingnya pangan hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang. |
Prof. Hardinsyah juga
menambahkan, protein hewani itu memiliki rasa yang gurih karena mengandung asam
amino yaitu asam glutamate, sehingga menimbulkan rasa gurih saat dikonsumsi.
Selain sudah gurih dari sananya, cara pengolahan pun berpengaruh, misal dengan
pemakaian bumbu dan berbagai rempah saat memasak maka mengonsumsi pangan hewani
jadi lebih nikmat. Selain gurih, protein hewani kaya akan vitamin dan mineral
dan lebih mudah dicerna oleh tubuh dibanding protein nabati. Dengan rutin
mengonsumsi protein hewani, seseorang pun bisa terhindar dari penyakit anemia
(kurang darah) karena pangan hewani kaya akan kandungan zat besi.
Ikan, salah satu pangan hewani yang kaya akan sumber protein hewani (Dok. Pribadi) |
Selain memberikan tips untuk memilih
produk mengandung protein hewani yang baik, seperti yang sudah saya ulas di
paragraf sebelumnya. Beliau juga menjelaskan mengenai kebutuhan asupan protein
per hari yang ideal untuk keluarga Indonesia, yang oleh pemerintah Indonesia
telah disosialisasikan beberapa waktu lalu. Estimasi kecukupan gizi yang
dimaksud adalah:
- Kebutuhan protein 1.0-1.5 g/kg BB atau 35-72 g/anak sekolah dan remaja/hari.
- Kebutuhan protein hewani 7-15 g/hari atau 1-2 porsi (60-120 g)/hari.
- Protein untuk anak 1-18 tahun dianjurkan lebih tinggi dari yang dikonsumsi oleh orang dewasa.
Sebagai seorang pakar gizi, Prof.
Hardin juga sudah memeriksa kualitas produk produk pangan hewani dari PT So
Good Food dan beliau memastikan bahwa produk-produk So Good telah memenuhi
standar utama yaitu produk diolah dari daging segar, kemasan baik dan utuh,
disimpan pada suhu sesuai petunjuk pada label, ada nomor MD atau ML atau PIRT
dari lembaga berwenang, tidak kadaluarsa, dan tentu saja ada jaminan Halal dari
MUI.
Di akhir talk show, Pak Soegiono
pun memastikan bahwa PT So Good Food selalu memberikan solusi protein hewani
yang berkualitas, memberikan inspirasi dan pengalaman gizi kuliner baru, dan
memberikan kelezatan protein hewani melalui produk-produk So Good. Pastikan
untuk mengonsumsi asupan gizi seimbang untuk mencapai kehidupan keluarga
Indonesia yang berkualitas. Pilih So Good lebih baik, lebih baik So Good!
Setelah talk show berakhir, para
pembicara kemudian bersama-sama melakukan prosesi peluncuran logo dan kemasan
So Good yang baru.
Prosesi menekan tombol bersamaan sebagai tanda diluncurkannya logo dan kemasan baru So Good (Dok. BPN) |
Selamat untuk So Good atas
peluncuran logo dan kemasan baru yang lebih baik dan fresh!
Makna Simbol-Simbol pada Logo dan kemasan Baru So Good
Logo baru So Good (Dok. Pribadi) |
- Tampilan So Good dengan logo lama yang berbentuk kotak dengan sentuhan biru tua dan hijau tidak diubah karena hal tersebut sudah sekian lama diterima oleh konsumen yang bermakna kualitas yang sangat baik.
- Logo lama ini dipertajam dengan diberikan lingkaran berwarna emas, dimana warna emas itu melambangkan trust. Jadi, makna keseluruhan dari lingkaran emas ini adalah So Good selalu ingin menjaga kualitas dan terpercaya.
- Background warna hijau diantara lingkaran emas dan logo kotak So Good memiliki arti fresh & natural. Makna warna hijau berarti So Good ingin memberikan pembaharuan yang segar dan dinamis untuk setiap inovasi yang So Good ciptakan.
- Simbol-simbol yang terdapat dalam lingkaran warna hijau dalam logo baru So Good, dimaksudkan untuk memperlihatkan ahli-ahli dan hal-hal yang menginspirasi So Good dalam menciptakan produk-produk berprotein baik dan berkualitas. Simbol tersebut diantaranya: "Simbol sumber protein seperti ayam, daging, ikan, udang, juga telur yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuuhan gizi seimbang hari-hari. Simbol ahli yang menginspirasi yaitu topi chef dan alat masak, bermakna So Good adalah ahlinya dalam memberikan pengalaman gizi kuliner protein hewani yang seimbang. Simbol senyum dan jempol yang menandakan rasa puas, senang dan bahagia dari para pelanggan So Good, karena So Good berhasil menghadirkan produk-produk berprotein berkualitas yang memiliki rasa lezat.
- Pada kemasan baru adanya product story atau cerita yang menjelaskan manfaat produk bagi keluarga Indonesia.
- Slogan So Good dari “So Good is Very Good” diubah menjadi “Lebih Baik So Good”. Slogan baru yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai kebanggan bahasa, bermakna bahwa kini So Good memiliki kualitas lebih baik lagi melalui kebaikan dan kelezatan protein hewani yang dihadirkan dalam produk-produk So Good.
Untuk informasi terkini tentang program-program
terbaru So Good, konsumen bisa mengunjungi sosial media So Good, yaitu:
Facebook: SoGoodID
Twitter: @so_good_ID
Instagram: @sogoodid
Website: www.sogood.id
Yuk, jalani pola hidup sehat dengan konsumsi menu gizi seimbang. Jangan lupa makan pangan hewani seperti ikan, ayam, daging, telur atau susu supaya keluarga kita sehat, tumbuh dan berkembang baik dan pastinya bahagia. Pilih So Good Lebih Baik, Lebih Baik So Good!
awal liat agak pangling kok terlihat mirip kemasannya, pas diliat dengan detil ternyata logo dan kemasan baru. Yang sekarang terlihat lebih segar
BalasHapusLogo dan kemasannya khas ya, jadi konsumen bisa bedakan dg produk lain
HapusSeneng lihat kemasan So Good sekarang, mata langsung seger gitu ya. Anakku juga suka banget makan nugget so good.
BalasHapusSeger ya, ijo-ijo ya..
HapusMakasih tipsnya untuk memilih pangan protein yang terbaik. Aku masih kesulitan buat memilih ikan nih mba. Asik ya logo baru So Good bisa bikin semangat
BalasHapusSama-sama, Mba Al. So Good bisa memenuhi kebutuhan protein tanpa ribet, praktis
HapusMakanan anak sekarang.. duuuh ampun deh. Ngeri kalau nggak pinter milih2, ortunya. Bisa makan angin doang seperti kata Amel.
BalasHapusUntung So Giod selalu menjaga kualitas bahannya ya, jadi makin yakin stok So Good di rumah buat konsumsi anak2.
Bener, anak-anak kan kalau udah di luar gak bisa dikontrol jajannya..
HapusIya, percaya ya So Good berkualitas
Duh ikan pedesnya bikin laper Meeeel... jadi pengen masak jugaa
BalasHapusHahaha, masak Maaak Ela
HapusWaaah ikut happy rasanya atas selebrasi So Good dengan logo barunya. Komitmennya untuk memenuhi gizi seimbang patut diacungi jempol, apalagi So Good selalu menjadi favorit Ibu dan Anak2 Indonesia,kereeen
BalasHapusBetul Mba Hani, So Good berkontribusi buat Indonesia supaya kebutuhan protein masyarakat terpenuhi
Hapusduta gizinya cantik banget maulah makan bergizi biar cakep juga hehehe
BalasHapusAku puun... Hehehe, biar cakep juga ya kaya duta gizinya
HapusLebih baik So Good 😊 Wah udah ganti kemasan dan logo nih. Pas banget menyambut bulan ramadhan. Bikin makanan buat sahur dan berbuka pake produk2 So Good mantep tuh ya Mel 😊
BalasHapusPraktis ya, menolong banget, palagi pas bulan puasa mah kan asa ribet hehe, masak So Good aja
HapusJadi mengamati kemasan baru So Good, eh iya ada ceritanya gtu ya hehe.
BalasHapusSo Good makin oke logonya. KUalitasnya ternyata jg oke ya tanpa pengawet :D
Iyes, jadi kita konsumen tahu cerita setiap produk nih
HapusAnak² saya dari kecil suka So Good. Dulu masih khawatir dgn makanan siap saji ini, tapi skrng sudah dapet ilmunya nih, bahwa So Good aman dan terjamin
BalasHapusWah dari jaman anaknya Mak Tina So Good udah jadi andalan ya, keren, yakin sama kualitasnya kalo gitu
Hapusitu pecak ikan mas ya mba? menggoda banget ihihi. Btw aku juga suka So Good, praktis anak-anak doyan, alhamdulillah nggak pusing lagi deh mikirin kandungan gizinya..
BalasHapusBetul, emak-emak gak ragu ya sama kualitas gizi So Good
HapusSaya biasanya beli so good ayam potong mbak. Seger
BalasHapusSama Mba Elva, yg ayam potong menolong banget dehz praktis tinggal olah
HapusSo Good baik ayam potong maupun nugget sosisnya memang enak2 banget sih. Di samping itu, kualitasnya gizinya juga terjamin ya. Moga dengan adanya logo baru, So Good makin berinovasi ya untuk meningkatkan kualitas produk2nya...
BalasHapus