Menjadi ibu dari dua orang putri yang masih dalam usia balita bukan urusan yang mudah. Jarak usia yang berdekatan menjadi seni tersendiri terutama ketika anak-anak dalam kondisi yang kurang menguntungkan, misalnya saja sedang sakit. Nah, anak-anak dengan usia balita memang masih rawan terserang sakit karena sistem imun tubuhnya yang belum sempurna layaknya orang dewasa. Apalagi sekarang cuacanya tak menentu, hari ini hujan besok panas atau pagi hari hujan deras eh siangnya malah cerah sumringah. Alhasil, kondisi cuaca yang seperti ini berpengaruh pada kesehatan kulit salah satu anak saya.
Dhifah, anak pertama saya yang
sudah 3 tahun terbilang cukup ‘bandel’ kondisinya, kecuali sudah drop banget
biasanya Dhifah bakal batuk pilek. Pertanda badannya minta istirahat dan saya
sebagai ibunya harus ekstra perhatian, soalnya kalau sudah pilek sembuhnya lama.
Jadi kasihan karena bikin Dhifah tidak nyaman saat bermain dengan sepupu dan
teman-temannya.
Tak jauh berbeda dengan kakaknya
yang biasanya batuk pilek, Haura yang kini usianya 13 bulan mudah sekali
terserang batuk pilek, selain itu kulit Haura mudah sekali iritasi. Hal ini
saya tandai ketika Haura baru lahir. Pasalnya, tiga hari pasca dilahirkan
muncul bintil-bintil yang berisi air. Bintilnya ini dari ukuran kecil
kemudian membesar dan biasanya pecah
sendiri atau gak sengaja pecah karena terkena gesekan antara kulit dan
pakaiannya. Saya sih melihatnya kaya semacam cacar air gitu, jadi kalau pecah
di satu tempat nanti tumbuh baru lagi karena air dari bintilnya tadi. Hal ini
berlangsung selama 2 minggu loh. Periksa ke bidan katanya gak apa-apa, karena
virus. Tapi, tetap saja kasihan kalau ingat kondisinya waktu masih bayi.
Sayangnya, foto masa bayinya ikut musnah karena HP nya sudah rusak. Hiks.
Baca juga: Pengalaman Tambal Gigi Laser
Tidak sampai disitu, ternyata
Haura ini sepertinya punya bakat alergi kulit. Sebelum genap usia setahun, saat
sedang mengawasinya bermain, saya sempat melihat dia garuk-garuk kepala sampai
heboh sekali. Lalu saya cek ternyata Haura kegerahan dan saya perhatikan di
kening dan kepalanya ada biang keringat yang membuat dia tidak nyaman.
Haura. Kalau diperhatikan, kening dan kepalanya lagi pada gatal karena biang keringat. |
Apakah masalah ruam kulit Haura
berhenti sampai disitu?
Jawabannya BELUM. Yaa, malahan
Haura saat ini sedang mengalami iritasi di bagian lekukan lehernya. Kulitnya
kemerahan dan timbul bruntus. Padahal saya biasa menerapkan PHBS alias pola
hidup bersih dan sehat, salah satunya ya mandi 2 kali sehari terutama buat
anak-anak saya. Namun, rupanya perubahan cuaca yang ekstrem membuat virus dan
bakteri cepat berkembang, makanya buat Haura yang lagi aktif-aktifnya bergerak explore
sana-sini jadi mudah keringatan, kalau sudah begitu biang keringat pun datang.
Iritasi kulit pada lekukan leher sebelum memakai Lactacyd Baby. |
Akhirnya, saya coba mencari
solusi untuk mengatasi hal tersebut. Beberapa hari lalu, sepulang mengajar saya
mampir ke apotek yang lokasinya di jalan menuju pulang ke rumah, pilihan saya
pun jatuh kepada LACTACYD BABY.
Lactacyd Baby merupakan brand
internasional yang sudah terpercaya menjaga kulit bayi dari iritasi ringan.
Kandungan alami Lactoserum dan Lactid Acid yang berasal dari
ekstrak susu dan diformulasikan dengan pH yang sesuai dengan kebutuhan kulit
bayi dan anak-anak ini pun mampu membersihkan dan merawat kulit serta
menjaganya agar tetap bersih dan sehat. Perlu diperhatikan bagi ibu dalam
memilih sabun mandi untuk bayi dan anak-anak, sebaiknya memilih yang pH-nya
antara 3-5,5 (mendekati pH netral). Nah, kandungan pH Lactacyd Baby adalah 3-4, jadi
aman digunakan buat anak-anak kita yang masih balita.
Mengapa saya memilih Lactacyd
Baby? Selain penjelasan sebelumnya, karena Lactacyd Baby telah
teruji secara dermatologi dan dapat digunakan setiap hari sebagai sabun mandi
pada umumnya. Bahkan bisa digunakan sebagai shampoo di bagian kepala. Jadi,
kita sebagai ibu tidak perlu khawatir akan kandungan dari Lactacyd Baby walaupun
digunakan setiap hari, karena komposisinya aman dan bebas dari zat-zat berbahaya,
misalnya SLS, SLES, fenol dan kresol. Selain itu, hasil yang nyata pun saya
dapatkan pada kulit leher Haura yang mulai membaik, tidak terlalu merah lagi dan bruntus kecil-kecilnya mulai berkurang.
Kemasan
Kemasan Lactacyd Baby ini
berwarna putih dengan tulisan di bagian depan didominasi dengana warna biru dan
terdapat gambar beruang yang berdiri memegang payung, kadar pH, dan kandungan
ekstra.
Cara Pemakaian
1. Kocok sebelum digunakan
2. Untuk mandi setiap hari. a) Bayi: Encerkan 2-3 sendok the (sekitar 5 ml)
ke dalam wadah mandi, Gosok dengan lembut lalu bilas dengan air bersih; b)
Anak: Gunakan seperti memakai sabun cair lalu bilas dengan air bersih.
3. Bisa digunakan sebagai shampoo.
Harga
Lactacyd Baby yang saya
beli berukuran 60 ml. Selain ukuran tersebut Lactacyd Baby tersedia juga dalam
ukuran 150 ml dan 230 ml. Harga untuk ukuran 60 ml menurut saya cukup
terjangkau, saya membelinya hanya dengan Rp 26.000,- dan menurut saya itu worth
it untuk produk dengan kualitas sebaik Lactacyd Baby.
Selain membantu mengatasi iritasi karena biang keringat, Lactacyd Baby ini bisa juga mengatasi iritasi karena ruam popok. Naaah sekarang, Haura sudah tidak biang keringat, hanya tinggal tunggu iritasi di lekukan lehernya sembuh dengan rutin memakai sabun cair Lactacyd Baby saat mandi pagi dan sore. Main pun semakin bebas dan tidak rewel karena keringat yang bikin gatal kepala dan bagian lekukan tubuh lainnya. Kini, sebagai ibu, saya menjadikan #LactacydBaby sebagai #BabySkinExpert untuk anak-anak saya.
Selain membantu mengatasi iritasi karena biang keringat, Lactacyd Baby ini bisa juga mengatasi iritasi karena ruam popok. Naaah sekarang, Haura sudah tidak biang keringat, hanya tinggal tunggu iritasi di lekukan lehernya sembuh dengan rutin memakai sabun cair Lactacyd Baby saat mandi pagi dan sore. Main pun semakin bebas dan tidak rewel karena keringat yang bikin gatal kepala dan bagian lekukan tubuh lainnya. Kini, sebagai ibu, saya menjadikan #LactacydBaby sebagai #BabySkinExpert untuk anak-anak saya.
masya Allah kasiannya si dede bayi... semoga ga pernah kena ruam lagi ya dek
BalasHapusAamiin, makasi Mak Tanti :)
HapusYaampun yaampun itu, aku ikut perih liat iritasi kemerahan di leher si baby. Untung ada lactacyd ya, jd cpt smbuuh
BalasHapusIya mba, aku juga kasihan lihatnya, kalau gerahh suka digarukin jadi gak nyaman gitu dianya. Untung ada lactacyd baby ni, dipake terus pas mandi
HapusAku juga mau beralih ke lactacyd nih mba, buat perawatan terbaik rayyan
BalasHapusIya mba sarah, rekomen banget nih lactacyd baby
HapusBagian lipatan2 tubuh balita emang brpotensi mengalami iritasi dan ruam ya mbak. Untung Haura mandinya pakai lactacyd ya jd bisa berkurang ruamnya
BalasHapusAlhamdulillah mba April :)
HapusYa ampun baru ngeh kulitnya sampai seperti itu ya mba. Untung ada lactacyd baby ya mbaa
BalasHapusIya Ummi....
HapusSuka bingung sendiri kalau anak sudah kena ruam kulit karena kulitnya jadi gatal dan lecet. Kasihan lihatnya. Perawatan kulit bayi dan anak penting bgt.
BalasHapusBener banget Mak, kulit emang bagian yg perlu perhatian khusus nih apalagi masih kecil
HapusAnakku dulu juga suka merah-merah gitu lehernya. Bayi memang harus hati2 ya merawat kulitnya agar jangan sampai iritasi.
BalasHapusIya mba, anak kecil kulitnya sensitif ya, jadi mesti aware sama kesehatan kulitnya
HapusMerah bangettt hikks hikss untung yah formula dan bahan lactacyd aman. Deg2an pasti yah. Lactacyd ampuh yahhh si dede gak rewel
BalasHapusAlhamdulillah, anakmya gak rewel nih mamih babam. Pakai lactacyd emang ampuh
HapusBun kalo baby nya lagi cacar di pkein sabun laqtacyd..aman gak ya
BalasHapusAnakku bgni jg Bun,, ini baru 2 hari di ksh sabun lactacyd smga aja cocok bunnn
BalasHapus