Februari lalu, saya berkesempatan
mengikuti agenda meet-up yang diadakan oleh komunitas Depok Menulis, yang
berlokasi di Tranz Eat di Jalan Margonda, Depok. Malu ih sebenernya baru update
tulisannya sekarang padahal udah lewat setengah tahun lalu, hiks. Maklum yaa efek
lupa dan segambreng tugas lain sebagai guru dan ibu yang akhirnya baru inget
kalau belum bikin tulisan ini *alibi* *lalu dikepruk*. Tapi daripada gak sama
sekali kan, mudah-mudahan tetep bermanfaat dan informatif buat yang mau jadi
travel blogger.
pixabay.com |
Travel blogger? Wah, enak dong! Bisa
traveling terus?!
Yups. Siapa sih yang nolak kalau
diajak jalan-jalan, mayoritas gak akan ada yang menolak, apalagi bisa
jalan-jalan gratis alias dibayai. Sangat menggiurkan bukan. Mba Donna Imelda,
seorang blogger yang juga dosen di salah satu kampus swasta di Jakarta ini
berbagi tips kepada para peserta tentang “bagaimana menjadi seorang travel
blogger”.
Travel is Good For You
Setiap perjalanan yang kita
lakukan tentunya dapat membuka mata kita tentang banyak hal, memberikan banyak pelajaran
dan pendidikan, memberikan kita perspektif tentang sesuatu yang baru, dan yang
paling penting membantu kita ‘move-on’. Selain itu, dari traveling kita bisa menjalin
silaturahmi dengan banyak orang yang kita temui, belajar bahasa baru, dan
mengembangkan kemampuan diri yang belum kita ketahui sebelumnya.
“Traveling itu ibarat sekolah kehidupan, banyak sekali hal dan ilmu yang bisa dipelajari melalui traveling”. Ungkap Mba Donna. “Traveling juga tidak melulu perjalanan jauh, juga tidak selalu berbiaya tinggi”. Tambahnya.
Mba Donna sedang berbagi pengalamannya selama menjadi travel blogger |
Begitulah mindset kita sekarang
ini kalau dibilang traveling pasti kebayang tempat-tempat yang jauh, padahal
perginya kita ke suatu tempat meskipun jaraknya tidak jauh itu sudah disebut
traveling. Misalnya saja, kamu pergi ke rumah teman di kampung sebelah dan disana
kamu makan rujak buni yang udah jarang banget ditemui. Kemudian, kamu
menceritakan pengalaman makan rujak buni dalam bentuk tulisan. Sederhana, tapi
dari satu kegiatan itu kita bisa menceritakan banyak hal dari sudut pandang
kita. Atau kegiatan lainnya seperti pergi berkunjung ke pasar malam di dekat
rumah, dan lain sebagainya.
Menjadi travel blogger itu
sebenernya mudah, syaratnya Cuma dua: suka melakukan perjalanan dan menuliskan
catatan perjalanan. Udah itu aja gaes. Tapi, kata Mba Donna,
“Tidak semua traveler atau pejalan menuliskan catatan perjalanannya dan tidak semua penulis melakukan perjalanan”.
Membuat catatan perjalanan ini
yang biasanya tidak semua orang lakukan, susah-susah gampang sih. Kalau yang
gak biasa bisa jadi ribet, gak mau repot harus bawa buku catatan atau lagi
asyik-asyiknya menikmati pemandangan tapi tangan mesti bikin catatan.
Tapi, disinilah letak perbedaan
antara seorang traveler biasa dengan travel blogger. Kalau kamu menjadikan
travel bloger sebagai profesi, maka menulis catatan perjalanan menjad hal wajib
yang harus kamu lakukan. Sebab, jika ada perusahaan atau lembaga yang membiayai
perjalanan kita, sudah pasti mereka menuntut hal satu ini. Selain itu, catatan perjalanan
yang kita buat juga jadi bahan laporan dan informasi bagi orang lain yang
membaca. Tulisan yang kita buat dan kita bagikan di media sosial nantinya akan
menambah nilai informasi dan daya tarik pengunjung ke suatu tempat.
Blog adalah salah satu fasilitas yang bisa kita manfaatkan untuk mengabadikan setiap pengalaman perjalanan kita. Blog menjadi dokumentasi bisu kita sehingga suatu saat orang lain bisa membacanya. Makanya disebut ‘travel blogging’ karena menggunakan web log atau blog sebagai media menulis.
Manfaat Menjadi Travel
Blogging
Berbagai manfaat bisa kita
dapatkan ketika menjadi seorang travel blogger. Tidak hanya berupa liburan
untuk diri sendiri tapi juga orang lain. Beberapa manfaat yang disampaikan Mba
Donna, yaitu:
- Sebagai rekam jejak dalam hidup.
- Berbagi informasi dan ide.
- Menciptakan jejaring dan menjalin relasi.
- Sebagai media prommosi dan edukasi.
- Sumber pendapatan, bagi yang menjadikan kegiatan ini sebagai profesi. Biasanya berkaitan dengan job review, launching produk dan jasa, lomba atau giveaway, dll.
- Jalan-jalan gratis, mulai dari free biaya akomodasi, tiket perjalanan, sampai uang saku.
Menarik, bukan!?
Mba Donna yang juga merupakan pendiri Ayo Pelesiran ini membagi tips kepada kami peserta yang hadir, apa saja yang perlu disiapkan jika ingin menekuni profesi sebagai travel blogger.
1. Tentukan tujuan
Traveling harus
punya tujuan supaya perjalanan yang kita lakukan jelas dan lebih terarah. Apakah
perjalanan yang kita lakukan ini sebagai ajang penjelajahan, belajar, promosi
produk atau jasa, atau sekedar liburan. Dengan begitu, akan lebih efisien dan
gak buang-buang waktu.
2. Buat skenario tulisan untuk
dijadikan outline
3. Riset
Cari informasi
sebanyak mungkin tentang tempat, kota atau negara yang akan kita kunjungi. Hal ini
membantu memberikan sudut pandang tulisan yang nanti akan ditulis, meliputi
budaya, heritage, kuliner, atraksi wisata, human interest, dan
keindahan alam.
4. Miliki rencana
perjalanan/itinerary
5. Periksakan kesehatan atau
kosultasi ke dokter
Pastikan tubuh kita sehat dan fit sebelum melakukan
perjalanan, terutama perjalanan jauh atau kondisi alam yang sulit atau
perbedaan cuaca yang ekstrim.
6. Asuransikan diri
Mengasuransikan diri ini penting juga loh kalau kita
menjadikan travel blogging sebagai profesi, na’udzubillah seandainya
terjadi hal-hal yang sifatnya berat menimpa diri kita, seperti kecelakaan atau
meninggal.
7. Ambil gambar sebanyak
mungkin, dan kaitkan dengan angel tulisan
Jangan ragu untuk memotret setiap kegiatan yang
dilakukan selama traveling, gambar yang banyak bisa disortir nantinya. Pastikan
kamera yang digunakan cukup batere dan memori. Jangan sampe pas lagi asyik moto
kamera mati, ini rugi sekali, karena gambar membantu menguatkan laporan perjalanan
dan akan menguatkan tulisan kita.
8. Mengumpulkan sebanyak
mungkin materi untuk bahan menulis
Pada saat traveling jangan ragu untuk melakukan
wawancara, gunakan pedoman 5W+1H. Wawancara membantu kita mendapatkan informasi
yang lebih jelas, unik dan inspiratif yang tidak bisa kita dapatkan dari
sekedar melihat sekitar.
9. Pertajam semua indera
Pertajam indera kita, baik penglihatan, pendengaran, penciuman,
sampai indera perasa. Misal saja, kita berkunjung ke suatu tempat dan mencicipi
makanan khas di daerah tersebut, maka indera perasa kita harus bisa merasakan
lebih peka seperti apa rasa makanan yang kita icip. Hal itu sebagai modal data
untuk ditulis di laporan.
10. Mencicil tulisan meskipun
traveling belum selesai
11. Setelah membuat tulisan
lengkap, jangan lupa untuk men-share di blog
Bagikan juga di media sosial lain yang kita punya, baik Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya.
Bagikan juga di media sosial lain yang kita punya, baik Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya.
Masih tetap bingung gimana cara
memulainya? Tenang aja, Mba Donna ngasih tips lagi nih buat kita kalau masih
bingung.
- Langkahkan kakimu keluar rumah, tak harus jauh dan tak harus mahal.
- Berlatih memotret dan berbicara atau wawancara.
- Mulai membuat catatan kecil.
- Posting di media sosial.
- Posting di blog. Blog tak harus ber-domain pribadi, manfaatkan yang gratisan.
Setelah membaca tips-tips di
atas, semoga kamu yang masih ragu kini semakin mantap menjadi travel blogger. So,
jaga semangat untuk terus menjelajahi berbagai tempat dan pastikan untuk
menulisnya ya!
Tempat berlangsungnya acara di Tranz Eat Lt. 3, Jl. Margonda Raya |
Facebook : Donna Imelda
Instagram : donnaimelda / ayopelesiran
Twitter : @donnaimelda / @AyoPelesiran
Website : www.donnaimelda.com / www.ayopelesiran.com
Email : donna.imelda@yahoo.com
Telp : 0811 1111 505
Wah bagus banget mba tips nya. Selain traveling kita juga harus bikin laporan perjalanan juga semoga bermanfaat dan menginspirasi banyak orang.
BalasHapusnurazizahkim.blogspot.com
Semoga manfaat :)
HapusMbak Donna memang idola!
BalasHapusBanget :)
HapusPaling suka baca blog itu soal travel. Traveler blogger itu selalu berbagi informasi ttg tempat2 yang akan kita kunjungi,
BalasHapusAku juga suka mba
HapusPoin ke 10 itu sulit kulakukan. Kalau lagi traveling kayaknya pengen banget menikmatinya tanpa urusan menulis. Nggak boleh ditiru nih...
BalasHapusRibet ya mba, tapi kalo udah biasa pasti gak ya
HapusSaya lebih semangat menulis perjalanan jadinya...thanks yaa Mbak sharingnya, bermanfaat banget! Bookmark!
BalasHapusSama sama :)
HapusJadi inget kalo masih banyak draft postingan jalan-jalan yang belom selesai diedit. Duuhhh mbak Donna... >.<
BalasHapusSemangat nulis yo mba!
Hapusenak juga kalau bisa jadi travel blogger.. bisa menjumpai tempat2 baru, dan juga menyalurkan hobby menulis kita
BalasHapusBetul, cita cita para blogger yaa
Hapustipsnya keren
BalasHapusmakasih mbak sudah di ulas
Sama sama :)
HapusSiapa tau tulisan perjalanan juga bisa bermanfaat ya untuk orang lain
BalasHapusBetul banget, Mba Shinta. Thanks sudah mampir :)
Hapus